PROBOLINGGO – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Pada hari Selasa, sekitar pukul 16.30 WIB, jembatan yang menghubungkan Desa Sumberejo Kecamatan Tongas dan Desa Sumberbendo Kecamatan Sumberasih di Kabupaten Probolinggo mengalami kerusakan parah akibat derasnya arus air. Kejadian ini menimbulkan dampak signifikan bagi aktivitas masyarakat setempat.
Jembatan tersebut merupakan jalur vital bagi warga kedua desa, yang kini terpaksa mencari alternatif jalan yang lebih jauh. Dari informasi yang dihimpun, kedua Kepala Desa, Yulianis dari Sumberejo dan Angga Dwi Reza S dari Sumberbendo, belum memberikan keterangan resmi terkait insiden ini saat dikonfirmasi.
Armo Eko Purwanto, tokoh masyarakat setempat, mengungkapkan harapannya agar dinas terkait segera mengambil tindakan. “Kami mengharapkan tindakan cepat agar aktivitas warga tidak terhambat,” ujarnya. Armo menambahkan bahwa peristiwa jebolnya jembatan memaksa warga untuk menempuh jarak lebih jauh, sekitar 4 kilometer, untuk mencapai tujuan mereka.
Syukur, pada hari pasca-kejadian, anak-anak sekolah tidak beraktivitas, sehingga dampak terhadap pendidikan tidak terlalu parah. “Kami berharap pemulihan bisa dilakukan segera, demi kenyamanan anak-anak,” kata Armo.
Di lokasi peristiwa, beberapa warga dusun Krajan RT 01 Desa Sumberbendo mengungkapkan keluh kesah mereka. Mereka berharap agar pemerintah memberikan perhatian khusus untuk perbaikan jembatan, terutama karena jalur tersebut sering digunakan oleh anak-anak yang bersekolah di SD Sumberrejo 2.
Ayami, seorang warga berusia 40 tahun dari Desa Sumberrejo, menceritakan pengalamannya. Ia harus menempuh perjalanan yang lebih jauh untuk mencapai rumah orang tuanya di Desa Sumberkari, Kecamatan Wonomerto. “Biasanya memakan waktu satu jam, sekarang bisa sampai dua jam,” keluhnya, berharap agar jembatan segera diperbaiki.” Rabu 01/01/25 Sore.
Diketahui bahwa warga setempat telah mengambil inisiatif untuk membuat jembatan darurat dari bahan bambu sebagai solusi sementara. Namun, hal ini dirasa kurang memadai untuk mengatasi kebutuhan mobilitas sehari-hari yang semakin mendesak.
Hengki Cahyo Sahputra, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Probolinggo, menanggapi situasi ini dengan penuh kehatian-hatian. “Kami mohon pengertian dari masyarakat. Proses perbaikan akan segera dilakukan, namun membutuhkan waktu,” ungkapnya.
Dinas PUPR dan BPBD telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi untuk menilai kerusakan dan merencanakan langkah-langkah perbaikan. Walaupun situasi saat ini menantang, pihak pemerintah berkomitmen untuk segera mengatasi masalah ini demi kelancaran aktivitas warga di kedua Desa.
IDA Y