Kronik polri

Akses Wisata Bromo Ditutup Selama 24 Jam, Polsek Sukapura Antisipasi Jalur Menuju Gunung Bromo

PROBOLINGGO – persbhayangkara.id JAWA TIMUR

Menyambut perayaan Wulan Kapitu yang diadakan oleh umat Tengger, akses jalan menuju kawasan Gunung Bromo akan ditutup. Penutupan ini berlangsung mulai tanggal 29 Desember 2024 hingga 28 Januari 2025. Hal ini disampaikan oleh PHDI Kabupaten Probolinggo melalui pengumuman resmi yang dipasang di beberapa titik strategis.

Ketua PHDI Kabupaten Probolinggo, Drs. Bambang Suprapto, M.Pd, dalam pengumumannya menjelaskan, “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan akibat penutupan ini. Ini merupakan bentuk pelestarian tradisi dan keagamaan bagi umat Tengger.”

Berdasarkan informasi yang diterima, jalan menuju Gunung Bromo akan ditutup mulai pada pukul 17.00 WIB, tetapi produsen jasa dan wisatawan tetap diimbau untuk mempertimbangkan jadwal perjalanan mereka demi menghindari penutupan mendadak. “Dari tanggal 29 Desember hingga tanggal 28 Januari 2025, seluruh kegiatan hiburan, keramaian, serta penggunaan alat musik dan sound system tidak diperbolehkan,” tambah Bambang.

Pihak berwenang juga menegaskan bahwa aturan ini bertujuan untuk menjaga kekhusyukan dan kesucian ritual Wulan Kapitu. Dalam waktu itu, masyarakat diharapkan menjaga ketenangan lingkungan sekitar, sehingga proses ritual bisa berjalan dengan baik. “Kami menghimbau agar masyarakat dan wisatawan menghormati tradisi ini,” ujar Bambang lebih lanjut.

Anggota Polsek Sukapura kabupaten Probolinggo menghimbau kepada seluruh masyarakat dan wisatawan yang hendak berkunjung ke wisata Bromo untuk sementara waktu ditunda hingga acara adat selesai.
Dan Penutupan jalur menuju kawasan wisata bromo dimulai pada hari minggu 29 desember 2024 pukul 17.00 wib dan dibuka kembali pada hari senin 30 desember 2024 pukul 17.00 wib.

Kami bersama TNI, polri, kepala desa dan jaga baya, berperan serta untuk menjaga kamtibmas selama pelaksanaan megeng pati geni, ritual suku tengger di wulan kepitu, dihimbau agar para wisatawan yang akan naik ke wisata bromo agar menunggu ritual adat wulan Kapitu umat suku tengger selesai, ” Terang kanit reskrim polsek sukapura Aipda Dadang Hariyanto

Sementara itu, menurut salah satu warga lokal, Siti (35), penutupan ini adalah hal yang wajar mengingat pentingnya tradisi Wulan Kapitu bagi umat Tengger. “Kami selalu menunggu momen ini setiap tahun. Walaupun jalan ditutup, kami tetap akan menjaga kebersihan dan keamanan lokasi,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Probolinggo juga menyatakan dukungannya terhadap keputusan ini. “Kami akan bekerjasama dengan pihak terkait untuk memberikan informasi jelas kepada wisatawan agar tidak terjadi kebingungan,” ungkapnya.

Informasi yang lebih mendetail mengenai waktu dan akses jalan akan terus disebarluaskan melalui media sosial dan pengumuman resmi di lokasi wisata. Kami juga menghimbau masyarakat untuk terus memantau informasi terbaru dari pihak berwenang.

Dalam rangka mendukung penutupan ini, posko keamanan akan didirikan di beberapa titik. “Kami pastikan bahwa keamanan dan kenyamanan selama Wulan Kapitu akan tetap terjaga,” tutupnya.

Di tempat terpisah, beberapa pengusaha pariwisata mengaku memahami ketentuan ini, meskipun berdampak pada pendapatan mereka. “Kami siap mengikuti aturan yang ada, asalkan itu demi menjaga tradisi dan kebudayaan,” kata salah satu pengusaha.

Dengan penutupan jalan ini, diharapkan perayaan Wulan Kapitu dapat berjalan khidmat dan sesuai dengan harapan masyarakat Tengger, sekaligus memberikan rasa hormat bagi setiap pelaksanaannya.

IDA Y

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paling Populer dalam 30 hari

To Top