PROBOLINGGO – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo menunjukkan komitmennya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2024. Peringatan ini dilaksanakan dengan mengikuti kegiatan pusat secara virtual yang dihadiri oleh pejabat dan aparatur pemerintah, serta berbagai stakeholders lainnya.
Pj. Wali Kota Probolinggo, M. Taufik Kurniawan, membuka acara tersebut dengan menegaskan pentingnya menjaga integritas dalam setiap lapisan pemerintahan. Ia menyampaikan bahwa tema “Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju” harus menjadi pedoman bagi seluruh pihak, mulai dari aparat pemerintah hingga masyarakat. “Pencegahan korupsi dimulai dari diri kita sendiri. Sebagai pemimpin, kita harus memberi contoh dan menjadi panutan bagi bawahan,” ungkap Taufik.
Taufik juga mengajak seluruh jajaran Pemkot Probolinggo dan para pemangku kepentingan lainnya untuk menjadikan Hari Anti Korupsi Sedunia sebagai momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam memberantas korupsi. Ia menekankan bahwa peringatan ini harus menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya korupsi serta pentingnya peran serta semua pihak dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih.
Hasil survei Penilaian Integritas (SPI) 2024 yang dipaparkan oleh Inspektorat Kota Probolinggo juga menjadi bukti nyata komitmen Pemkot Probolinggo dalam menanggulangi korupsi. “Alhamdulillah, tidak ada pejabat Pemkot Probolinggo yang terlibat dalam penerimaan gratifikasi. Ini membuktikan bahwa kita memiliki semangat yang sama untuk memerangi korupsi,” tambah Taufik.
Pada kesempatan yang sama, Taufik juga mengingatkan kepada para Non ASN di lingkungan Pemkot Probolinggo untuk segera mendaftar pada seleksi P3K yang tengah berlangsung. Ia menekankan pentingnya melengkapi data untuk memastikan proses seleksi berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Probolinggo, drg. Ninik Ira Wibawati, turut menyoroti kesiapan menghadapi liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Ia mengingatkan pentingnya koordinasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban, ketersediaan pasokan bahan pangan dan BBM, serta antisipasi bencana hidrometeorologi.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Inspektorat Kota Probolinggo, Puji Prastowo, juga memaparkan capaian terbaru dalam Monitoring Center for Prevention (MCP) yang dikelola oleh KPK RI. Probolinggo berhasil meraih posisi kedelapan di Jawa Timur dan peringkat ke-61 di dunia dengan skor 87. “Kami berharap, untuk awal Januari 2025, semua perangkat daerah dapat melengkapi dokumen yang masih kurang, terutama dalam hal pengadaan barang dan jasa serta optimalisasi pajak,” tegas Puji.
Puji juga menjelaskan bahwa selain data kuantitatif, Pemkot Probolinggo telah melakukan survei kualitatif bersama Universitas Jember sebagai mitra KPK untuk penilaian Survei Penilaian Integritas (SPI) di wilayah Tapal Kuda. Hasil survei ini akan menjadi dasar untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan di Probolinggo.
Senada dengan hal tersebut, Sekda Ninik Ira Wibawati berharap agar hasil capaian MCP dapat terus meningkat hingga akhir tahun 2024. “Ini adalah langkah penting untuk memotivasi seluruh pihak dalam meningkatkan upaya pencegahan korupsi, dimulai dari lingkungan terdekat. Kita harus terus menjadi teladan dan saling mengingatkan untuk tidak terjerumus dalam praktik korupsi,” harapnya.
Peringatan Hakordia 2024 di Probolinggo bukan hanya sekedar seremonial, namun juga menjadi momen untuk memperkuat langkah-langkah nyata dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel. Melalui komitmen bersama, Pemerintah kota Probolinggo optimis dapat menciptakan lingkungan pemerintahan yang bebas dari korupsi, demi terwujudnya Indonesia yang maju dan berintegritas.
IDA Y
