PROBOLINGGO – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Ketua Ormas squad Nusantara bersama beberapa tim anggota lainnya mendatangi kantor Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), dijalan Basuki Rahmat, menghimbau agar mengumumkan rencana untuk menggelontorkan dana bantuan sekitar Rp 1,25 miliar kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memenuhi kriteria tertentu.
Dalam mengklarifikasi informasi tersebut, BAZNAS menekankan bahwa bantuan ini akan ditujukan khusus untuk pelaku UMKM yang berasal dari kalangan masyarakat beragama Islam, berstatus sebagai masyarakat miskin, serta mendapat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari otoritas setempat. Jumat 11/10/2024 pagi
Ketua BAZNAS, Hakim, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi umat, khususnya bagi mereka yang paling membutuhkan. “Kami berkomitmen untuk menjalankan program ini dengan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi, sehingga dana yang dikeluarkan benar-benar sampai kepada mereka yang berhak,” ujarnya saat konferensi pers di Probolinggo.
Hakimuddin juga menyampaikan dalam hal tersebut pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan dinas terkait DKUPP kota Probolinggo.” Ditunggu dulu ya kami akan berkoordinasi dulu dengan dinas DKUPP, karna sebelumnya sudah berjalan dengan dinas tersebut,” imbuhnya.
Namun, dalam konteks politik yang sedang panas menjelang pemilihan kepala daerah (PILKADA), Ormas Squad Nusantara melalui juru bicaranya, Bambang Hartono, mengingatkan agar penyaluran dana bantuan tersebut ditunda.
“Kami menghimbau kepada Ketua BAZNAS untuk tidak menggelontorkan dana bantuan pada masa-masa PILKADA, karena dikhawatirkan akan muncul potensi konflik dan gejolak di masyarakat yang dapat memperkeruh suasana,” ungkap Bambang.
Ia juga menekankan bahwa BAZNAS perlu mempertimbangkan efektivitas bantuan sebelumnya, mengingat masih terdapat dana dari tahun-tahun sebelumnya yang belum sepenuhnya terdistribusi. “Lebih baik menunggu hingga kondisi stabil pasca PILKADA agar fokus dan tujuan bantuan ini jelas,” tambahnya.
Langkah BAZNAS ini diharapkan dapat memberikan solusi konkret bagi peningkatan kapasitas ekonomi UMKM di Probolinggo, namun juga harus mempertimbangkan dinamika politik yang dapat mempengaruhi penerimaan masyarakat secara keseluruhan. Akankah BAZNAS mendengarkan himbauan ini atau tetap melanjutkan rencana mereka? Publik menunggu keputusan yang akan diambil dalam waktu dekat.
IDA Y