PROBOLINGGO – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Satuan Sabhara Polres Probolinggo Kota menunjukkan keberanian dan profesionalisme dalam menangani kasus pergaulan negatif di kalangan remaja. Enam anak yang masih berstatus SMP telah diamankan setelah adanya laporan warga dan koordinasi dengan pihak berwenang. Kasus pesta minuman keras yang melibatkan tiga perempuan dan tiga laki-laki, termasuk beberapa di antaranya yang masih berstatus sekolah dasar, menimbulkan keprihatinan serius di masyarakat.
Kasus kenakalan remaja semakin meningkat di kalangan masyarakat Kota Probolinggo. Penyebabnya bisa berasal dari masalah ekonomi, lingkungan keluarga (broken home), hingga pergaulan bebas tanpa pengawasan orang tua, yang mengganggu perkembangan mental dan psikologi anak-anak.
Laporan dari masyarakat melalui call center 112 mengarahkan polisi ke lokasi pada Minggu pukul 10.00 WIB di Jalan Letjen Sutoyo, Kelurahan Tisnonegaran Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, di mana mereka menemukan beberapa anak di bawah umur sedang mengonsumsi minuman keras.
KBO Sat Sabhara Polres Probolinggo Kota, Iptu Faroek, menyampaikan, “Sekira pukul 10.00 WIB, setelah ada laporan masuk melalui call center 112, anggota Sat Sabhara Polres Probolinggo Kota langsung menindaklanjuti laporan warga. Pembinaan fisik dilakukan terhadap mereka yang berasal dari Kelurahan Ketapang, Curahgrinting, dan Sukoharjo. Setelah pembinaan fisik, orang tua dipanggil untuk diberi edukasi agar lebih menjaga anak-anak mereka.”
Polisi dengan sigap turun ke lokasi, mengambil tindakan tegas, dan menggiring anak-anak tersebut ke Mako Polres untuk pembinaan.
Salah satu warga setempat, J (58), yang berada di lokasi kejadian, mengatakan bahwa ia melihat beberapa anak-anak sedang melakukan pesta miras, terdiri dari tiga perempuan dan tiga laki-laki. Setelah menginterogasi anak-anak yang sedang asyik berkumpul sambil meminum minuman beralkohol, ia melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian melalui 112. “Ada 6 anak yang masih di bawah umur, sedang duduk bergerombol sambil menikmati minuman. Saya langsung menghubungi 112 setelah melihat kondisi mereka seperti orang mabuk. Ada yang mengaku bersekolah di SMP dan SD,” kata saksi warga.
Kasi Humas Plt Iptu Zainullah membenarkan peristiwa ini, “Ada beberapa anak yang kami amankan dan diberikan pembinaan secara fisik, dengan push-up, kemudian memanggil beberapa wali orang tua mereka. Kami juga menghimbau kepada orang tua untuk lebih fokus mengawasi anak-anak mereka terutama di luar rumah agar tidak salah bergaul.”
Langkah tegas yang diambil oleh Satuan Sabhara Polres Probolinggo Kota diharapkan memberikan efek jera yang signifikan bagi pelaku serta menjadi contoh nyata bagi remaja lainnya. Pendekatan pembinaan ini bertujuan agar anak-anak di bawah umur tersebut dapat kembali ke jalur yang benar, menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung perkembangan generasi muda. Harapannya, kesadaran akan pentingnya tanggung jawab sosial dan kontrol diri dapat ditanamkan lebih dalam sehingga kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Ida Y