BOJONEGORO – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
M. Johan Hariyoko Kepala Desa Suko, Kecamatan Temayang, Bojonegoro merasa resah. Pasalnya, pengajuan perbaikan tiang listrik yang berdirinya sudah miring dan berada di lahan milik warga yang penduduknya padat sudah berjalan kisaran lima tahun diabaikan, tanpa ada kabar maupun tindakan dari pegawai kantor PLN.
Keresahan kepala desa terpicu karena kerapkali didatangi warga Dusun Gelingsem RT 12, RW 03 yang rumah tinggalnya tidak jauh dari berdirinya tiang listrik yang bermasalah tersebut. Kepada pemdes warga menanyakan tentang pelaksanaan perbaikan tiang listrik yang sudah miring yang dikhawatirkan mudah roboh.
Sementara itu, kepala desa hanya mampu mendengarkan, dan menyayangkan respon yang lamban dari pegawai kantor PLN Bojonegoro. Karena hingga berita ini terbit pihak pegawai kantor PLN Bojonegoro belum nampak berkunjung untuk survey lokasi ataupun memberikan jawaban.
“Sudah tidak kurang dari lima tahun kami memberikan informasi sekaligus melaporkan ke pegawai kantor PLN Bojonegoro tentang kondisi tiang listrik yang berada di Dusun Gelingsem yang posisinya sudah miring”, ungkap Johan kepada awak media presbhayangkara.
“Yang ditakutkan, tiang listrik tersebut ambruk dan memakan korban warga sekitar maupun warga yang lewat bila penangananya lambat”, imbuh Johan dengan wajah cemas.
Tentang upaya yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Suko, dikantornya Basuki selaku Camat Temayang membenarkan bahwa guna merespon rasa ketakutan warga Dusun Gelingsem pemdes sudah melakukan upaya pendekatan dengan pegawai kantor PLN Bojonegoro.
“Semoga pimpinan PLN Bojonegoro sesegera mungkin ambil langkah untuk melakukan perbaikan. Hal tersebut perlu dilakukan demi kenyamanan warga sekitar juga untuk mengantisipasi tiang listrik tidak mudah roboh “, kata Basuki. (Zul)