SIDOARJO – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Sengketa lokasi lahan tanah warga masyarakat desa tebel barat yang mengakibatkan pintu jalan akses warga masyarakat tebel barat tertutup oleh PT Bernofarm PC menuai controversi di mata hukum dan institusi pemerintah Sidoarjo, berkaitan perihal tersebut hingga mendapat pendampingan dari BBH Damar, disitulah timbulnya pergerakan para oknum yang berkepentingan termasuk Sekdes Tebel, hari ini Selasa tanggal 22/8/23 permasalahan mereka tak kunjung selesai.
” Sekdes Tebel Radiyan SH yang masih pemdes binaan Kecamatan Gedangan, mendapat serbuan dari warga masyarakat desa tebel barat terkait ditutup nya akses jalan keluar masuk warga masyarakat setempat, dengan sengketa imbas dari jual beli lahan tanah bersama PT Bernofarm PC.
Lanjut nama Langgeng warga yang terdampak penutupan akses jalan keluar masuk, jadi kasus ini telah berjalan hampir 1 tahun, sekira bulan mei tiba tiba datang carik tebel bersama orang orang pegawai PT Bernofarm PC mengabarkan bahwa akan transaksi jual beli lahan tanah disini, diduga saat itu sebetulnya warga masyarakat setempat menolak, tetapi Carik tebel berdalih dan beralibi bahwa ini akses milik Pedesaan dengan UU Perdes, yang kita Kuasakan ke RT/RW.
“Spontanitas warga beralibi dan bertanda tanya besar sekali”, disitulah hingga PT Bernofarm PC didemo sampai saat ini yang tak kunjung ada titik hasilnya.
Selanjutnya tiba tiba Carik Desa Tebel Radiyan SH didatangkan ke PT Bernofarm PC jalan raya Gatot Subroto bercampur anggota Polresta Sidoarjo, Carik Desa Tebel diminta oleh para pendemo untuk berorasi menjelaskan asal muasal munculnya UU Perdes yang secara mendadak 2 Minggu muncul, demi untuk kepentingan melancarkan aksinya di kala transaksi jual beli lahan tanah warga masyarakat desa tebel barat.
“Dalam orasinya Carik Desa Tebel saat di atas mobil pendemo melontarkan, jadi aset milik Ketua RT/RW sejauh ini pihak Pemdes Tebel harus melindungi aset mereka, dan untuk perihal tukar guling pemanfaatan jalan atau saluran kita kembalikan ke pemilik masing masing, imbuhnya.
Dari pantauan tim awak media disampaikan, pemaparan wacana seperti itu bukan penjelasan dan bukan wacana penyelesaian , akar awal dari masalah yang bisa terselesaikan tidak berani diungkapkan secara nyata dan riil, belum sikap pernyataan terkait uang Rp 700 juta yang diterima Pemdes Tebel diduga dari PT Bernofarm PC, Carik berdalih uangnya habis untuk membangun Pos/ruko milik Pemdes, ucap salah satu terdampak. Sulton
