SIDOARJO – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Upaya menurunkan stunting gencar dilakukan TP.PKK Kabupaten Sidoarjo. Berbagai program kegiatan percepatan penurunan stunting terus dijalankan. Sasarannya tidak hanya kepada anggota PKK saja. Namun juga masyarakat umum diajak andil dalam mencegah stunting. Tidak terkecuali peran serta remaja.
Kali ini TP.PKK Kabupaten Sidoarjo menggelar sosialisasi kesehatan reproduksi remaja untuk mempercepat penurunan stunting. Kegiatan digelar di Pendopo Delta Wibawa, Rabu pagi, (21/6). Ketua TP.PKK Kabupaten Sidoarjo Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor S.Hum hadir membukanya. Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi/OBGYN dari RSUD Sidoarjo Barat dr. Esmond Winarko, Sp.OG dihadirkan sebagai narasumber. Pesertanya pelajar sekolah dan juga organisasi kepemudaan serta kader PKK.
Ketua TP.PKK Kabupaten Sidoarjo Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor menyampaikan TP.PKK Kabupaten Sidoarjo terus berupaya menurunan stunting di Kabupaten Sidoarjo. Selain lewat sosialisasi langsung, juga lewat media digital. Beberapa waktu lalu, ia membuat lomba vlog kesehatan reproduksi remaja dalam upaya mempercepat penurunan stunting. Menurutnya video vlog seperti ini menjadi media efektif mewujudkan percepatan penurunan stunting.
“Video vlog ini menjadi sarana yang efektif untuk memberikan informasi mengenai upaya penurunan stunting,”ujarnya.
Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor atau yang akrab dipanggil Ning Sasha itu mengatakan video vlog seperti ini menjadi video edukatif bagi semua pihak. Khususnya bagi remaja. Video tersebut menurutnya sangat informatif. Pesan mencegah stunting mudah dipahami. Pesannya singkat nan padat dan jelas mengenai stunting.
“Video ini memberikan informasi secara umum hubungan antara kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mencegah penurunan stunting,”ujarnya.
Ning Sasha yang tidak lain istri Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor S.IP itu mengatakan peran semua pihak dibutuhkan dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Sidoarjo. Baginya remaja juga memiliki peran penting dalam upaya itu. Namun terlebih dahulu remaja harus memiliki informasi yang cukup mengenai stunting. Oleh karenanya salah satu tujuan lomba vlog kali ini adalah mengedukasi remaja tentang stunting.
“Mencegah stunting tidak hanya bisa dipasrahkan kepada pemerintah saja, atau bahkan kepada ibu-ibu kader PKK, remaja juga dapat ikut andil mencegah stunting, jika kelak nanti menikah, anak-anak yang dilahirkannya nanti terhindar dari stunting,”ucapnya.
Ning Sasha berharap video vlog tersebut dapat tersampaikan kepada khalayak luas. Masyarakat dapat membagikan informasi stunting yang ada dalam video tersebut. Ia yakin lewat sarana digital seperti ini sosialisasi pencegahan stunting akan cepat tersampaikan.
“Saat ini hampir 80 persen orang memegang hp, semua informasi didapat dari hp, untuk itu share sebanyak-banyaknya video ini agar masyarakat teredukasi tentang apa itu stunting sehingga nantinya dapat ikut andil dalam mencegah stunting,”ujarnya.
Dalam lomba vlog kesehatan reproduksi remaja dalam upaya mempercepat penurunan stunting tersebut terdapat beberapa kreteria penilaian. Diantaranya meliputi keorisinilan video yang dibuat, nilai edukasi dari vlog yang dibuat serta kesesuaian video dengan tema yang disampaikan. Selain itu teknik pengambilan gambar serta audio visual juga menjadi unsur penilaiannya. Lomba tersebut diikuti oleh masyarakat umum. Tidak hanya diikuti oleh remaja sekolah namun juga TP. PKK desa dapat ikut serta.
Hasilnya tim juri lomba memutuskan juara pertama diraih Aprilya Pusaningrum bersama Mita Arumsari, juara 2 diraih Galuh Wening Tyas dari Poltekkes Kemenkes Surabaya, juara 3 diraih oleh Forum Anak Desa Jemundo Kecamatan Taman dan juara favorit diberikan kepada TP. PKK Desa Pejangkungan Kecamatan Prambon. Git/Sultan