SIDOARJO – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Segenap warga Dusun Bakung Desa Bakung Temanggungan Kecamatan Balongbendo, mempersoalkan pengurukan lahan di atas Tanah Kas Desa (TKD), yang diduga dilakukan oleh pemerintah desa setempat.
Sebanyak 15 warga Dusun Bakung akan menolak jika di atas TKD tersebut dirikan sebuah bangunan apalagi sampai beralih fungsi. Pasalnya, luas lahan yang diperkirakan kurang lebih 6 ribu meter itu sejauh ini masih produktif sebagai lahan pertanian. Namun, tiba-tiba diurug tanpa ada sosialisasi ke warga sebelumnya.
“Sebut saja Sdr P yang tak mau disebutkan namae berucap, kayak begini ini namanya gak bener mas,masak mendirikan proyek pembangunan workshop di atas lahan tanah TKD yang notabene sosialisasi ke warga setempat tidak di bilangi, atau minimal rapat dan duduk bersama, celetuknya.
Seharusnya warga diajak komunikasi dengan baik, kalau seperti ini sama saja cari perkara),” kata Timan mantan RT Dusun setempat kepada awak media, hari Minggu tanggal 14/1/2023.
Penolakan berdirinya proyek pembangunan yang diduga buat workshop siang ini tadi membuat geram warga masyarakat Dusun Bakung Desa Bakungtemenggungan, aksi penolakan tersebut diduga sudah jatuh ke penanganan Kejaksaan Negeri Sidoarjo atas kasus perihal alih fungsi.
Dari pantauan tim awak media yang di lapangan saat investigasi siang ini tadi disampaikan, segenap warga masyarakat dusun bakung tetap menolak atas berdirinya proyek pembangunan workshop yang di bangun oleh Pemdes Bakungtemenggungan, lahan tanah seluas 6000 M2 itu yang dulu berupa sawah milik almarhum bapak Iksan dan bapak saroji harap dikembalikan seperti semula.
“Alhasil warga masyarakat dusun bakung tetap sepakat menolak adanya pendirian pembangunan proyek workshop yang berdiri di atas lahan tanah TKD yang diduga notabene belum ada sosialisasi ke warga dan rapat bersama.(next). Sulton
Leave a Reply
