MADIUN – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas, dan disaksikan langsung Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, kepada Kepala Dinas Sosial Jatim Alwi.
Madiun, Melalui inovasi Jangkauan Bina Karya Berdedikasi atau disingkat ‘Jangkar Besi’, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur telah meraih prestasi yang membanggakan dan mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jatim di ajang Kovablik Provinsi Jatim Tahun 2022.
Penghargaan ini diserahkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas, dan disaksikan langsung Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, kepada Kepala Dinas Sosial Jatim, Alwi. Penghargaan ini diserahkan di Alun-alun Kireksogati Caruban, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Rabu (7/12).
Ditemui usai menerima penghargaan Alwi mengatakan, Hal ini tentu saja menjadi prestasi yang membanggakan. Karena inovasi yang diinisiasi Dinsos Jatim melalui Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Karya (UPT RSBK) Madiun ini berhasil bersaing dengan ratusan inovasi dari OPD Pemprov Jatim, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan BUMD.
Alwi pun mengucapkan syukur atas raihan prestasi tersebut. Dia menjelaskan, Jangkar Besi merupakan kegiatan penjangkauan bagi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) tunakarya dan termasuk dalam Nawa Bhakti Satya Gubernur Jatim, khususnya Jatim Sejahtera.
Jangkar Besi bertujuan untuk mencegah munculnya PPKS, khususnya gelandangan dan pengemis di wilayah kerja UPT RSBK Madiun yang meliputi 19 kabupaten/kota di Jatim. Program ini dikembangkan berdasarkan pertimbangan naiknya angka kemiskinan di Kabupaten Madiun, khususnya bagi perempuan rawan sosial ekonomi. Sebagai pilot project, Jangkar Besi diterapkan di Desa Tapelan, Kec. Balerejo, Kab. Madiun. Melalui program tersebut, para penerima manfaat (PM) diedukasi dan dilakukan pendekatan.
“Kegiatan Jangkar Besi tidak dilakukan di UPT, melainkan di desa tersebut. Jadi, program ini didekatkan kepada para PM di lingkungan mereka,” ujar Alwi.
Dijelaskan pula, program Jangkar Besi memberikan multi layanan kepada PM. Rinciannya, memberikan pelayanan kesehatan dasar dan saran rujukan kepada tenaga medis, penyuluhan oleh tenaga kesehatan dalam rangka penguatan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan diri dan lingkungan, memberikan aksesibilitas terhadap kepesertaan JKN Provinsi Jatim, memberikan tindakan konseling klinis oleh psikolog, dan memberikan penyuluhan dalam rangka penguatan pengasuhan anak dan keluarga.
Selain itu, Jangkar Besi juga melakukan pemberdayaan ekonomi PM melalui pelatihan keterampilan olahan pangan, pelatihan pengemasan produk, branding, kurasi produk, hingga pemasaran melalui digital platform yang disesuaikan kemampuan PM, melaksanakan fungsi rujukan sesuai hasil asesmen sosial, serta yang terakhir, memberikan bantuan stimulan untuk pengembangan usaha.
“Alhamdulillah, dari kegiatan Jangkar Besi ini, semangat hidup para PM mulai muncul,” ungkap Alwi.(her/sult