TRENGGALEK – persbhayangkara.id JAWA TIMUR
“Saya bertugas di Dinas Perikanan sebagai Kepala Dinas terhitung 4 September 2019,” kata Ir. Cusi Kurniawati, M.Si.
Saat di temui media online persbhayangkara.id di ruang kerjanya, Jum’at (22/11/2019).
Beliau menjelaskan bahwa capaian-capaian kinerja di Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek relatif berhasil.
Adapun Indikator Kinerja Utama di Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek terdiri dari 5 (lima) item.
“Produksi perikanan targetnya adalah 26.190,5 ton. Realisasinya 18.851,9 ton. Itu sampai bulan September 2019,” paparnya.
Dari penangkapan dan budidaya.
“Kalau ada produksi, pastinya ada konsumsi. NTN (Nilai Tukar Nelayan) dari target 117, realisasinya 120. NTPI (Nilai Tukar Pembudidaya Ikan) dari target 104, realisasinya 104.”
“NTN dan NTPI tersebut untuk mengukur kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan. Jika angkanya lebih dari 100 (seratus), artinya lebih dari sejahtera,” imbuhnya.
Agar mendapatkan hasil atau nilai tambah secara ekonomis, maka produk perikanan jangan hanya di jual dalam bentuk segar atau mentah. Dijadikan produk olahan hasil perikanan.
“Seperti pengolahan dasar perikanan. Krupuk ikan, terasi, dan lain sebagainya. Itu kan bisa menambah penghasilan.”
“Dari nilai tambah produk hasil perikanan, kami targetkan sebesar Rp 6.943.200.000,00 Namun itu belum final,” akunya.
Angka konsumsi ikan dari target 29 kg/kapita/tahun, belum final.
“Makanya tanggal 7 Nopember kemarin, kami gencarkan gerakan gemar makan ikan ke masyarakat.”
“Karena dengan gemar makan ikan, menjadikan tubuh sehat, cerdas, serta kuat. Dan diharapkan pada generasi mendatang kegemaran makan ikan berlanjut,” terangnya.
Terkait dengan kawasan hutan mangrove Pancer Cengkrong, Cusi menambahkan keindahan hutan mangrove yang terpelihara secara tidak langsung mampu menjaga kelangsungan hidup ikan, kepiting, dan udang.
“Bukan hanya sebatas pariwisata dan nursery ikan. Namun sangat penting untuk komunitas pesisir. Karena untuk pengembangan ekonomi kemaritiman di kawasan pesisir selatan Jawa Timur.”
“Cintai mangrove karena mangrove yang menyelamatkan peradaban manusia,” pungkasnya, mengakhiri pertemuan di Kantor Perikanan Kabupaten Trenggalek.
(Budi Gunawan/Biro Trenggalek)