Liputan Lintas Nasional

Mantan Wartawan I Made Ngurah Fajar Kurniawan, Terpilih Perbekel Desa Sudaji

BULELENG – persbhayangkara.id BALI

Hingar bingar pesta demokrasi Pemilihan Perbekel (Pilkel) di 79 desa se Kabupaten Buleleng yang dihelat 31 Oktober 2019 lalu telah usai. Calon Pilkel terpilih dan calon yang kurang beruntung diharapkan bersatu padu membangun desa, untuk menjadikan desa yang sejuk aman dan damai.

I Made Ngurah Fajar Kurniawan, SE kelahiran Denpasar, 3 Januari 1977, menamatkan pendidikan Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi di STIE Tri Darma, Bandung, Jawa Barat pada Tahun 2006 lalu. Dalam mengenyam pendidikan di STIE Tri Darma Bandung, ia dipercaya sebagai Komandan Batalyon (Danyon) VI Resimen Mahasiswa (Menwa) Mahawarman. Seiring berjalannya waktu, selepas menimba ilmu di Bandung, Jawa Barat, pada Tahun 2008 menjadi wartawan koran harian Dewata Pos, Denpasar. Selanjutnya pada Tahun 2012, sebagai aktivis perdamaian konflik Desa Lemukih. Dan di Tahun 2014 aktif di Parpol Nasional Demokrat (Nasdem). Sebelum terjun di politik Tahun 2014, pada Tahun 2013 maju sebagai calon Perbekel Desa Sudaji, namun kurang beruntung. Kegagalan saat Pilkel 2013 itu, merupakan kesuksesan yang tertunda baginya. Terbukti pada Pilkel 2019, ia berhasil mengungguli 4 calon Pilkel lainnya dengan perolehan suara terbanyak yakni 1.439 suara.

Bapak tiga orang anak dari seorang istri bernama Herawati Lishardi kelahiran Bandung, Jawa Barat ini, dikenal sangat mencintai desanya. Iapun tidak segan-segan melakukan pelurusan apabila terdapat kebijakan yang bengkok dan tidak sesuai regulasi untuk memihak masyarakat. Ketegasan dan kedisiplinan yang ia peroleh sebagai Menwa masih tetap melekat, hal itu tidak terlepas juga dari didikan ayahnya bernama I Ketut Dibia yang merupakan purnawirawan Polri.

Kepada persbhayangkara.id, I Made Ngurah Fajar Kurniawan mengungkapkan bahwa yang melatar belakanginya maju sebagai kandidat Pilkel, lantaran niat tulus mengabdi untuk masyarakat Desa Sudaji. “Saya memiliki visi dan misi, salah satunya mengurangi faktor kemiskinan dari segala sektor. Sebagai Perbekel diera sekarang ini, cukup berat tantangannya. Untuk itu, perlunya melakukan koordinasi dan komunikasi, mengupayakan tata ruang desa, pengelolaan sarana dan prasarana serta sinergitas yang dijalin antar desa dinas dengan desa adat serta dengan masyarakat” ujarnya.”Melaksanakan program dengan memberikan perlindungan serta pelayanan kepada masyarakat secara menyeluruh dan tepat sasaran. Disamping itupula, secara external merangkul kalangan akademisi, seperti Undiksha, Unipas serta perguruan tinggi lainnya melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN)nya” ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut ia mengatakan salah satu program jangka pendek yang nantinya dilaksanakan berupa perbaikan infrastruktur jalan desa berupa betonisasi. Mengingat Desa Sudaji sebagai Desa Wisata yang sudah dikenal hingga manca negara, maka pembangunan infrastruktur ini menjadi prioritas.”Menata obyek wisata permandian alami Ganda Meru yang dikenal memiliki aura spiritual sangat tinggi dengan panorama Bukit Cemara Geseng, hal ini merupakan salah satu potensi dari sekian potensi yang dimiliki Desa Sudaji” jelas Made Ngurah Fajar Kurniawan.

Iapun mengatakan penataan rumah-rumah penduduk dengan menyiapkan pondok bagi wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Membentuk komunitas pecinta alam, penghobi satwa dan lainnya.”Dari segi pertanian dikaitkan dengan desa wisata dibentuk agro wisata dengan pola organik. Dan tidak kalah penting juga, membuat wisata perkemahan kepramukaan” pungkasnya. (GS)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paling Populer dalam 30 hari

To Top