MALANG – persbhayangkara.id JAWA TIMUR 13/10/2019
Mengenai akad kredit mobil bekas xtrail dengan Nopol N1844 WM setelah membayar Dana pertama (DP) senilai 25 juta kepada showroom yang berada disingosari lalu besoknya showroom menyuruh mengambil mobil Xtrail bekas tersebut, beberapa hari kemudian surat perjanjian akad kredit di antar ke rumah debitur (Suhartatik) dengan marketing PT Andalan Finance dan menyuruh debitur untuk menandatangani blangko kosong, karena saling percaya akhirnya debitur menandatangani blangko kosong.
Beberapa hari kemudian marketing mengantar surat perjanjian akad kredit mobil bekas nopol N 1844 WM kerumah debitur, mengenai perjanjian akat kredit antara debitur dengan PT Andalan Finance tidak di hadapan notaris membuat perjanjian akat kredit, sudah jelas ini cacat hukum ketika diantar surat perjanjian akad kredit debitur sangat terkejut melihat suku bunga akat kredit mencapai 24% karena sudah kenal dengan pemilik showroom akhirnya tidak banyak tanya.
Ketika mobil di ambil dari showroom beberapa hari kemudian mobil masuk bengkel dan terus masuk bengkel, ada saja yang di ganti sampai lelah memperbaiki mobil tersebut.
Saat berkunjung kesidoarjo kerumah saudara, sepulangnya dari sana mobil Xtrail bermasalah lagi mogok di jalan seketika, akhirnya mobil di tarik ke bengkel harus turun mesin selama 9 hari, akhirnya debitur tidak membayar angsuran mobil, sehingga menunggak satu bulan.
Sabtu 5/10/2019 saat hendak mengganti fan belt mesin di bengkel nisan malang, datang dua orang debt collektor PT Andalan finance menghampiri debitur,”mengatakan agar segera ikut kekantor mereka untuk menyelesaikan tunggakan angsuran katanya, kami tidak mengikuti perintah debt collektor karena tidak ada urusan akad kredit dengan debt collektor.
Setelah selesai menganti fan belt mesin di jalan raya klojen, malang – Surabaya debt colektor mencegat lagi seperti perampok, akhirnya kita pun berhenti dan berdebat di pinggir jalan, karena memaksa harus ikut ke kantornya dan saya menolak keras,”tutur debitur.
Debt colletor terus memaksa dan akhirnya saya minta di selesaikan di Polres Malang langsung bergegas menuju Polres Malang, ditempat keramaian debt collektor pun tidak kelihatan, kami terus berangkat menuju polres kepanjen, sesampai di polres menuggu debt colektor tidak datang juga, akhirnya kami memutuskan pulang kerumah.
Pada hari Rabu kembali lagi debt collektor mencegat didesa asri Katon dekat perumahan kembali mengajak kekantor nya untuk di selesaikan padahal baru satu bulan tunggakan, kemudian hari Senin Suhartatik (debitur) hedak membayar angsuran nomor kontrak pembayaran di blokir di bank, saat hendak membayar angsuran di bank BCA lawang.
Permainan apa yang sedang terjadi dengan oknum PT andalan finance, akhirnya debitur menelepon ke kantor pusat PT andalan finance agar nomor kontrak pembayaran dibuka kembali,” mengatakan sudah di serahkan kepada Arif debt collektor malang silahkan menghubunginya, hinga berita ini di turunkan. (Tt/Ro-si)