Jumat, 27 September 2019. 08.14.WIB
JAKARTA – persbhayangkara.id DKI
persbhayangkara.id – Debat publik terbuka menjadi jalan bagi Universitas Indonesia (UI) menetapkan rektor baru periode 2019-2024.
Sedari awal, Majelis Wali Amanat UI (MWA UI) berupaya agar proses pemilihan berlangsung mengedepankan akuntabilitas dan transparansi, sehingga kegiatan pemuncak dirancang berupa debat publik para kandidat rektor.
Demikian dikatakan Ketua Majelis Wali Amanat UI (MWA UI), Saleh Husin, kepada redaksi, terkait penetapan rektor terpilih.
“Cara ini membantu kami mendapatkan sosok paling ideal setelah menyimak pemaparan mulai dari visi, ide sampai ke bahasa tubuh, yang dilanjutkan dengan tanya jawab secara mendalam, layaknya debat calon presiden tempo hari. Semua disaksikan publik secara terbuka melalui streaming,” jelas Saleh.
Setelah menuntaskan Debat Publik Tiga Besar Calon Rektor UI bertajuk “Bangsa dan Negara Menanti Darma Baktimu,” pemungutan suara yang melibatkan para anggota MWA UI memilih Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D selaku rektor.
Ari Kuncoro mengungguli dua kandidat lainnya, yakni Prof. Dr. rer. nat. Abd Haris dan Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, MPH, SpOG(K).
Saleh Husin mengapresiasi komitmen dan totalitas para anggota MWA UI beserta tim teknis dan sekretariat dalam Pansus Pemilihan Rektor yang sepanjang lebih dari lima bulan terakhir tanpa kenal lelah mengawal proses ini.
Dia mengatakan, satu di antara sekian banyak tugas rektor terpilih dan jajarannya ke depan adalah menggalang potensi segenap alumni, serta mengajak sivitas akademika melebur, meninggalkan kepentingan kelompok maupun golongan guna mengantar UI menembus peringkat 200 besar perguruan tinggi dunia, di tengah disrupsi teknologi.
“Tak sederhana, tapi kami berharap mereka berhasil melakukannya,” ujar Menteri Perindustrian periode 2014-2016 ini.
(JMart/Frd)