PEKANBARU – persbhayangkara.id RIAU
Forkompimda Propinsi Riau melaksanakan Coffe Morning dengan seluruh Rektor Universitas se – kota Pekanbaru dalam rangka memaparkan penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang telah terjadi beberapa waktu yang lalu.
Kegiatan yang bertempat di salah satu Hotel berbintang di kota Pekanbaru, pada Rabu (25/09/19) sekaligus mengelar rapat dengar pendapat.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kapolda Riau Irjen Pol Drs Widodo Eko Prihastopo MM, Wakil Gubernur Riau Brigjen TNI (purn) H. Edy Natar Nasution SIP, Danrem 031/WB Brigjen TNI M. Fadjar MPICT, Kajati Riau Uung Abdul Syakur SH, MH, Ketua Pengadilan Agama Riau Dr. H. HARUN S, SH, MH, Danlanud Rsn Marsma TNI Ronny Moningka ST, MM, KABINDA Riau Marsma TNI Bambang Nurwicahyo, Wakapolda Riau Brigjen Pol Drs Wahyu Widada M. Phil, Kepala BNP Riau Brigjen Pol Untung Subagyo, Danlanal Dumai diwakili Oleh Letkol Laut (KH) Kaisar, Rektor Universitas Riau Prof. Dr. Ir. H. Aras Mulyadi, DEA, Rektor Universitas Islam Riau (UIR) Prof. Dr. Syafrinaldi, S.H, MCL, Rektor Unilak diwakili oleh WR III Dr. Edy Asnawi SH, MHum, Rektor Universitas Islam Negeri SUSKA Riau, diwakili oleh Dr. Azni SAg, MAg, Rektor Universitas Muhammadiyah Riau, Prof. Dr. H. Mubarak MSi, Direktur Politeknik Caltex Riau, Dr. Dadang Syarif Syihabudin Sahidz SSi, MSc, Direktur STIE Purna Graha diwakili oleh Drs. HM Muchtar Marriso M.M, Direktur Lembaga Pendidikan LP3I Riau, diwakili oleh Delvian Zaman, Ketua Sekolah Tingggi Ilmu Kesehatan Hangtuah Novita Rany M.Kes, Pejabat Utama Polda Riau, seluruh Dosen Fakultas di Universitas se Riau, dan para tamu undangan lainnya.
Acara yang secara resmi dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Riau Brigjen TNI (purn) Edi Natar Nasution, menyampaikan bahwasanya penanganan karhutla di Propinsi Riau sudah sangat baik dan maksimal.
“Dalam menjalankan tugasnya, team Karhutla yang ada di Riau sudah sangat cepat dan tanggap. Hal ini dikarenakan atas dukungan beberapa alat sarana dan prasarana yang memadai, diantaranya yaitu mengoperasikan Heli sebanyak 6 Unit yang ditambah juga dari TNI AU sebanyak dua unit, Pesawat Teknologi Modifikasi Cuaca sebanyak 2 unit, Helikopter Water Bimbing sebanyak 6 unit, serta dibantu juga alat transportasi udara dan alat penanganan karhutla dari beberapa perusahaan yang ada di Riau, yang mana apabila kita mintakan bantuan mereka (perusahaan, red) akan siap membantu kita.” Ujar Wagubri.
Selain itu, Wagubri juga mengharapkan agar pemerintah kabupaten/kota bersama jajaran TNI – Polri agar bisa mengalakkan kembali pembuatan kanal – kanal blocking.
“Hal ini bertujuan agar lahan gambut dapat selalu basah sehingga jika terjadi kebakaran kembali tentu akan menghambat meluasnya api ke lahan lainnya.” Harap Wagubri.
Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo MM mengatakan bahwasanya jajaran TNI – Polri selalu bahu membahu dan terus bekerja sama dalam menangani masalah karhutla di Riau.
“Di lapangan pun kita juga dibantu oleh stakeholder lainnya seperti BPBD, BMKG, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA), serta komponen – komponen perusahaan yang peduli karhutla yang bekerja sesuai tugas dan fungsinya.” Ujar Kapolda Riau seraya bersyukur team karhutla bertugas berhasil dengan baik.
“Namun kita tidak dapat pungkiri juga, bahwa kiriman asap sesuai laporan BMKG tercemarnya udara di Riau berdasarkan pantauan satelit, terlihat akibat adanya hembusan angin dari arah selatan yaitu dari Propinsi Jambi yang mengarah ke utara menuju wilayah Riau.” Tambah Kapolda Riau.
Adapun terkait gejolak pergerakan Mahasiswa yang sampai saat ini terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, orang nomor satu di Polda Riau sempat menyinggung tentang ditundanya pengesahan Lima RUU oleh DPR RI atas permintaan Presiden.
“RUU yang nantinya disahkan menjadi Undang – Undang akan tetap pasti dipakai, karena hal tersebut telah selesai dan final.” Imbuh Kapolda Riau.
Adapun Kapolda menegaskan, untuk wilayah Riau dalam hal pengamanan demo, anggota tidak dibenarkan menggunakan senjata apapun yang membahayakan.
“Penekanan dari saya, untuk penanganan unjuk rasa yang anarkis tetap menggunakan tangan kosong, paling riskannya anggota dilapangan hanya menggunakan alat – alat Dalmas saja. Saya berharap mahasiswa dalam aksi unjuk rasanya tidak mudah terprovokasi oleh pihak manapun, karena kejadian yang lalu sangat lah disayangkan karena ada beberapa anggota kita yang terkena hantaman benda tumpul dari para pendemo.” Tutup Mantan Wakapolda Jawa Timur ini.
Sementara itu, Danrem 031/WB Brigjen TNI M. Fadjar MPICT dalam paparannya menanggapi aksi mahasiswa yang menimbulkan korban disaat menyampaikan aspirasinya terkait permasalahan karhutla beberapa waktu yang lalu, menyarankan agar dapat melakukan aksi demo yang arah yang lebih positif.
“Menghujat dan mencaci pemerintah bahkan sampai merusak infrastruktur merupakan tindakan yang tidak terpuji, karena yang salah adalah oknum para pembakar lahan, baik dari pembakar perorangan maupun pembakar lahan korporasi. Maka sebaiknya dengan kekuatan dan energi yang sangat besar dari mahasiswa, ada baiknya bersama – sama kita turun ke lokasi karhutla untuk bergabung dengan TNI – Polri dan stakeholder lainnya membantu memadamkan api.” Pesan Danrem 031/WB kepada mahasiswa sehingga janganlah sampai energi besar dari para pemuda yaitu mahasiswa dimanfaatkan oleh para pelaku subversi dalam membuat kacau negeri ini.
Kegiatan diakhiri dengan berfoto sekaligus makan siang bersama. ***(Mirza)