MAKASSAR – persbhayangkara.id SULAWESI SELATAN
Warga yang berdomisili di Kapasa Borong, Kelurahan Kapasa Raya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar keluhkan akses jalan menuju permukimannya yang berada di belakang lokasi PT (Kawasan Industri Makassar (Kima) dipersempit, Kamis (29/08/2019).
Pasalnya, pihak PT Kima rencananya akan menutup sebagian akses jalan tersebut dan sementara ini sudah dilakukan pekerjaan pembangunan tembok setinggi 2,5 meter.
Diketahui akses jalan ingin dipersempit, puluhan warga mendatangi kantor PT Kima untuk menyampaikan antipatinya.
Menurut salah seorang warga, Yusuf, PT Kima rencananya hanya akan memberikan akses jalan selebar 90 sentimeter dan hanya bisa dilewati kendaraan bermotor, sementara warga yang berdomisili di lokasi tersebut, tidak ingin jalanannya dipersempit.
“Iye pak, akses jalan mau ditutup sebagian, kita hanya mau dikasih akses jalan 90 sentimeter. Kasian kita yang tinggal disini. Ini jalan sudah puluhan tahun dinikmati warga, bahkan ini jalan sudah ada sebelum Kima dibangun, kenapa meski harus dipersempit,” tegasnya.
Lebih lanjut, Yusuf mengaku, jika memang PT Kima betul akan menutup sebagian jalan tersebut, jelas warga akan menolak, warga sangat khawatir bila ada bencana atau peristiwa kebakaran yang terjadi. Otomatis kendaraan pemadam kebakaran tidak bisa tembus ke lokasi.
Akhirnya, puluhan masyarakat setempat mendatangi kantor PT Kima meminta kejelasan agar akses jalan tidak dipersempit.
Dikonfirmasi terpisah, Lurah Kapasa Raya, Abu Bakar mengatakan, dirinya sudah mendatangi pihak PT Kima dan memberikan solusi agar masalah ini dibicarakan secara kekeluargaan. Kalau bisa tanah dan bangunan warga direlokasi ke tempat lain yang layak, supaya tidak ada saling merugikan.
“Kami sudah bertemu dengan pihak PT Kima terkait masalah ini, dan saya sarankan agar persoalan akses jalan warga bisa ditemukan solusinya,” ujar Lurah Kapasa Raya, Kamis (29/8/2019).
Lanjut Abu Bakar, jadi kami sarankan ke pihak PT Kima untuk membebaskan lahan warga atau merelokasikan warga ke tempat lain. Paling tidak PT Kima mengundang warga untuk membicarakan solusi dari persoalan ini untuk tidak saling merugikan.(Raja/DL).